Tari Klasik India -Tari klasik India berasal dari variasi berdasarkan daerah-daerah di India antara lain Bharatanatyam dari Tamil Nadu, Kuchipudi dari Andhra Pradesh, dsb. Dahulu tarian ini digunakan untuk menceritakan sesuatu sambil diiringi nyanyian dan musik, ditarikan di kuil-kuil untuk memuja dewa-dewi. Tarian klasik India dibedakan dengan tarian India lainnya karena bermakna spiritual.
Berikut adalah macam-macam tari klasik dari India:
1. Mohini Attam
Berasal dari Kerala, menceritakan tentang rasa cinta dan dedikasi terhadap dewa-dewi. Para penarinya mengenakan riasan yang realistis dan kostum yang sederhana.
2. Kathakali
Merupakan drama klasikal yang bermakna permainan cerita dan ditarikan untuk menggambarkan kemenangaan kebaikan atas keburukan, riasan serta kostum para penarinya sangat meriah. Selain itu dalam riasannya terdiri dari 3 macam, rupa dewa, rupa kesatria, dan rupa setan.
3. Kuchipudi
Tari ini adalah sendratari yang didasarkan pada tradisi teater, para aktor menyanyi dan menarikan tarian ini pada upacara persembahan di kuil. Gerakan tarian ini punya teknik yang lebih luwes dan bebas.
4. Manipuri
Berasal dari Manipur, India timur laut. Gerakan awal tarian ini adalah gerakan melingkar, memiliki ciri khas dekorasi yang berwarna-warni serta gerakan kaki yang lincah.
5. Bharatanatyam
Tarian ini sudah diwariskan sejak Masehi melalui pengajaran oleh guru tari (nattuwanar) dan penari kuil (devadasi), untuk bisa menarikan tarian ini dibutuhkan waktu latihan hingga 7 tahun.
6. Kathak
Gerakan tari kathak dikenal dengan istilah tatkar (gerakan kaki yang lincah) dan chakkar (gerakan melingkar), tarian ini menceritakan pasangan dewa Krishna dan dewi Radha.
7. Odissi
Berasal dari Orrisha untuk memuja dewa Krishna, para penari Odissi menceritakan tentang 8 inkarnasi dari dewa Krishna. Ciri khas tarian ini ialah ditarikan dengan penuh suka cita dan semangat.
Terima kasih sudah membaca artikel yang berjudul Tari Klasik India, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, sekarang giliran anda berpendapat
mengenai ulasan artikel diatas